IKLAN ADSENSE IKLAN ADSENSE IN FEED Memilih #1 (TEMAN Jilid 1) | Poedjakoesoema ADSENSE ARTICHLE

HOS

    Memilih "Teman Jilid 1"

     Terkadang dalam hidup, kita lebih memilih menghindar dari sesuatu yang sebenarnya itu lebih baik untuk diri kita. Dengan alasan kita tau mana yang harus kita pilih, dengan alasan kita tau masa depan kita sendiri. Terkadang pula kita selalu menghindari dari suatu kebaikan, dengan alasan yang baik tak sekeren yang tidak baik dan yang baik tak seseru ketika kita berada dalam hal yang tidak atau kurang baik. Misalnya, Ngopi malem-malem, Nongkrong di Malioboro ngliatin bule yang badannya putih-putih kaya gedung BRI atau nontonin cewek yang lagi sendirian nontonin cowoknya lagi pacaran sama cewek barunya, atau Maen PES,atau mungkin juga Main Kartu malem malem di Cafe Samiasih ampe jam 2 pagi sambil ketawa bareng-bareng ngramein Cafe itu. Gila!, memang itu seru banget. Tapi itu bukan prilaku yang sebenernya kita kira baik. Terkadang ita tau mana yang baik dan mana yang buruk. Namun sesekali kita berfikir, "Kita bosan melakukan sesuatu yang baik terus, kayaknya kita butuh sesuatu yang beda" Namun sesuatu yang beda itu tak terasa menjadi suatu kebiasaan bagi kita di kemudian harinya.

    Waktu kecil dulu gua pernah mengira bahwa semua teman itu baik, makannya gua temenin semua anak di desa gua. siapapun dia apapun agamanya apapun sukunya dan apapun kebiasaanya. Dulu gua adalah orang yang paling jadi kalahan di manapun, Terlebih didesa gua. Memang sih orang yang badannya kecil selalu jadi yang paling di kucilkan. Apalagi dia gak punya geng.= Ya iya kali, sejak kecil pun anak-anak udah punya gengnya masing-masing. Ya, kalo nggak gengnya temen sebangku waktu sekolah-tau sendiri bangku disekolahan gua di isi sama 4 anak tiap bangkunya, dan pisah laki-laki sama perempuan biasalah anak MI (Madrasah Ibtidaiyah- kalau enggak, ya geng karena mereka satu keluarga, kakak dan adek atau saudara satu keluarganya gitu.

    Pernah suatu ketika ayah gue beliin gua mainan, waktu itu di jamannya tahun 2004-an gitu, Video Game gitu. Tendo,lengkap dengan 2 kaset gamenya. Pertama gua ajak beberapa temen bangku gua. kita maenan bareng, trus mereka pulang, besoknya mereka dateng lagi , trus sore pulang. sampai akhirnya mereka bawa temen-temen-temenenya mereka, jadi rumah gua penuh sama anak-anak kelas dan temen-temennya anak kelas itu yang nunggu giliran main game. Langsung ibu gua marahin mereka. dan mereka semuanya pulang. Sialnya semenjak itu gak ada lagi yang mau main ke rumah gue. Ketika temen-temen diajak kerumah gue mereka selalu bilang

"Dirumah loe masih ada game gak?" 
gua bilang "Ada" 
trus dia bilang "Ibu loe ada gak?"
"Ada"
Mereka langsung bilang "Bawa kesini aja main di tempat gue" Pfff
Jadi mereka cuma mau main sama Tendo gua sebenernya, bukan sama guenya.
Mereka memang pinter memilih mana yang bisa diajak main dan mana yang bisa dimaenin.Hmmf

     Tiba suatu saat ketika gua kenal sama seorang temen, jadi ini ceritanya waktu kalo gak salah gua kelas 3 MI ya kalo lo SD-lah. Namanya Madi gua lupa namanya (Sory sob kao lo baca ini, Gua lupa nama Loe). dan adiknya yang ada di kelas 2 yakni Agus.
Kita adalah Trio yang berteman. Heri, Madi dan Agus.
Dulu tu kita gak peduli sama apapun yang ngeganggu kita, pokoknya kita bersahabat deh sampai kapan pun, kita penah berjanji buat sekolah bareng terus. Kita bermain bukan hanya maen game Console, atau Video Game tapi kita main sebagaimana anak-anak di jaman itu main. Petak umpet, mancing, hujan-hujanan, maling buah-buahan di rumah orang yang pelit sama tanemannya, mungut pulpen di sekolahan,buat gelembung dari bunga sepatu, Main petualangan kayak bolang-bolangan gitu,bakar ubi di ladang sendiri, Mandi di kali, main bola dan semua hal kita lalui bersama, bukan hanya soal main tapi juga soal belajar. Kami saling menjaga satu sama lain, meski kenyataaya gua yang paling sering di jagain, mereka itu udah kaya bodyguard buat gua, bodyguard yang gak pernah merasa bahwa dirinya bodyguard karena mereka sahabat gua.

    Sampai suatu ketika hidup memberi pilihan buat gua dan mereka, 6 tahun di MI telah berlalu dan kita memang harus berpisah. Mereka sekeluarga yang harus pindah ke Berken (salah satu daerah di Lampung-Sumatera Selatan) dan mereka, Madi dan Aug harus meneruskan pendidikan di sama, Tapi satu kata yang gua inget dari mereka adalah, mereka akan kembali ketika mereka lulus SMP dan akan meneruskan SMA mereka disini didesa yang dulu pernah mereka tinggali dan pernah kita jelajahi bersama. Dan saat mereka kembali mereka kan cari rumah gue dan dateng untuk bermain bersama lagi. Gua bakal inget janji itu sampai gue mati. Janji yang ternyata mereka bohongi sampai hari ini.
Dan sampai hari ini gak ada lagi yang main di tempat gue. seperti yang pernah gue lakuin sama mereka. Madi dan Agus

    Ternyata hidup itu memilih,, memilih untuk tetap tinggal atau pergi, memilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan memilih harus ingat atau lupa. Hidup itu memilih.

***

Advertisement

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Post a Comment

Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!

 
Top