IKLAN ADSENSE IKLAN ADSENSE IN FEED DiRa #3 Bercumbu Dengan Renungan | Poedjakoesoema ADSENSE ARTICHLE

HOS

 DialektikaRasa #2

"Bercumbu dengan Renungan"

     Bercumbu dengan Renungan
Manusia Berkaca Mata Warna Memandang Warna-Warni Manusia lain
Banyak orang diluar sana memandang dengan kaca mata berwarna, Sehingga tampak dipengelihatanya warna kacamata itu. namun tak sadar mereka sedang berkaca mata.
Lain halnya dengan pemilik kaca mata setengah warna, mereka memandang kebawah terlihat warna (biru misalnya), sedang mereka tak sempat memandang keatas namun sudah berteriak dengan kencangnya akan pengelihatan sekilasnya. " Apel ini warna biru !". sedang orang - orang yang telihat jernih diatas diam tanpa membela realitas yang sebenarnya. mereka yang terlihat bening karena setengah kaca matanya berwarna bening-- tak peduli akan yang dibawah yang terlihat biru segalanya.
Hal berbeda lagi,

    Ketika sesorang memakai kacamata beda warna kanan dan kirinya.
salah satu berwarna hitam dan yang lain berwarna bening.
Ketika ia memandang orang lain di dalam sebuah ruang, forum, dan lainya. ia berkata " hai kamu yang di kanan jangan tidur diruangan ini" -- namun ia tak memandang ke arah lain. ternyata yang berada disisi lain telah tidur dengan pulasnya.
Ketiga orang yang memiliki kaca mata berbeda-beda tersebut terus menyalahkan apa yang ia lihat secara salah dan menghukumi terlalu dini setiap apa yang mereka lihat.
Tak tampak darinya kebaikan yang dilakukan orang yang selalu ia hakimi. meski orang tersebut telah memberi kebaikan padanya atau hal yang ia kuasai.

    Hal demikian karena krisis moral dan kecerdasan sosialnya.
Sepintar apapun seseorang dalam suatu bidang sulit orang tersebut menguasai perkara menimbang moral (baik dan buruk segala sesuatu/adil atau tidaknya) hal yang terlalu substansial, perkara menghargai dan toleransi.
bukan hanya suatu nilai yang harus dikatakan atas nama kebenaran semata, tanpa memandang bagaimana caranya.
Namun bagaimana estetika(cara) penyampaian segala sesuatu yang memang mengandung nilai,moral, dan etika.

    Bukankah banyak orang menghukumi segala sesuatu tanpa bertanya dan membuktikan alasan dari seseorang bertindak.
Bukankan manusia bertindak atas dasar suatu alasan dengan dorongan Motif yang dibentuk dari Sosialisasi Kepribadian seseorang tersebut.
Lalu kenapa kebanyakan orang yang men-judge terlalu dini itu tak terfikir akan hal ini.
Apakaha kebencian akan seseorang tertentu terlalu larut bercampur dalam cairan darah merah dihatinya. Sehingga tiada benar apa yang dilakukan dan diada yang salah selain yang di bencinya.
Pernahkah kamu sedang sibuk mengerjakan tugas dan butuh konsentrasi penuh akan tugas mu itu. namun kamu tergangu akan orang yang berkata terus menerus di dekat telingamu akan sesuatu yang tidak penting?

    Apa yang kamu lakukan.
Tentulah kau harus bertindak menghargai bila kau benar orang yang pandai dan bijak.
Dalam bijak mu itu aku menilai kau telah memahami tentang penjabaran diatas.
Kau tau kau harus menimbang dan kau tau manusia pasti memiliki alasan untuk tindakan bahkan sekecil hal yang tercontohkan barusan.
Banyak orang pintar dan cerdas, namun tak banyak orang yang memiliki kecerdasan sosial dan bijak, sahabat.
HOS



Baca juga                  :
Artikel terkait                                                                                                                                            :

    Dialektika Rasa # 2                           
    Dialektika Rasa #3        
    Dialektika Rasa #4                                     
    Dialektika Rasa #5                         
    Dialektika Rasa #6                 
    Dialektika Rasa #7                             
    Dialektika Rasa #8                        
    Dialektika Rasa #9           

Advertisement

0 komentar:

Post a Comment

Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!

 
Top